Dilansir dari Softpedia, Minggu (14/4/2013), aplikasi palsu Vertu itu menyembunyikan bagian dari malware yang disebut Android/Smsilence.C. Menurut Irfan Asrar dari McAfee, malware tersebut bisa melakukan beberapa tugas berbahaya, termasuk menyadap pesan SMS dan informasi lain, serta memasang software mata-mata pada perangkat yang telah terinfeksi.
Ketika aplikasi itu telah terpasang, Trojan akan mendaftarkan nomor smartphone pengguna dengan sebuah server eksternal dan menempatkan sebuah filter internet untuk memastikan semua pesan masuk berhasil dicuri. Sementara aksi pencurian itu berlangsung, pengguna smartphone akan melihat layar yang sedang loading, tapi pada akhirnya muncul pesan error yang memberitahu pengguna bahwa layanan aplikasi itu tidak tersedia.
Meski Smssilence.C dinilai tidak terlalu canggih, tapi berhasil menginfeksi sekira 50 ribu hingga 60 ribu perangkat. Aplikasi palsu Vertu bukan satu-satunya yang digunakan penjahat cyber untuk menebar ancaman.
Setelah menganalisis perintah dan server kontrol, para pakar keamanan melihat bahwa penjahat cyber telah mengunggah sekira 20 aplikasi palsu ke Google Play.
Posting Komentar